
PT Angkasa Pura II terus menunjukkan komitmennya terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) dengan menjalankan berbagai program yang bermanfaat untuk masyarakat sekitar wilayah operasional bandara. Program TJSL ini meliputi pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pelatihan dan bantuan modal bagi UMKM, peningkatan kualitas pendidikan melalui beasiswa dan renovasi sekolah, serta kepedulian lingkungan melalui kegiatan penghijauan dan pengelolaan sampah. Selain itu, perusahaan juga aktif memberikan bantuan dalam situasi bencana alam, layanan kesehatan gratis, dan pembangunan infrastruktur desa. Semua upaya ini bertujuan untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara bandara dan masyarakat, sambil mendukung pembangunan berkelanjutan.
Program TJSL PT Angkasa Pura II tidak hanya berfokus pada aspek sosial dan lingkungan, tetapi juga berupaya menciptakan nilai ekonomi bagi masyarakat lokal. Dengan mendorong ekosistem bisnis yang inklusif, perusahaan melibatkan masyarakat dalam rantai pasok bandara, termasuk kemitraan dengan UMKM lokal yang menyediakan produk dan jasa penunjang operasional bandara. Langkah ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus memperkuat citra perusahaan sebagai pengelola bandara yang peduli terhadap keberlanjutan, selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) di Indonesia.
Salah satu program TJSL terbaru PT Angkasa Pura II berfokus pada ketahanan pangan di Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya. Bersama dengan Polres dan Forkopimda, pemerintah daerah telah menginisiasi program penanaman jagung serentak pada awal 2025 di lahan sekitar 15-300 hektare di berbagai desa, termasuk Rasau Jaya Umum, Bintang Mas, dan Pematang Tujuh. Program ini bertujuan untuk mendukung swasembada pangan nasional serta sistem pertanian terintegrasi yang menggabungkan tanaman pangan dan peternakan. Rasau Jaya sendiri telah dikenal sebagai daerah penghasil ternak sapi, kambing, ayam kampung, dan itik, yang merupakan bagian penting dalam meningkatkan ketahanan pangan dan pendapatan masyarakat setempat.
Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan, PT Angkasa Pura II melalui Injourney Airport memberikan dukungan kepada Pondok Tahfidz Millenial Ashqaf di Rasau Jaya dengan program budidaya telur burung puyuh (Coturnix coturnix). Program ini dilaksanakan secara terintegrasi, melibatkan budidaya pakan magot (Hermetia illucens) dan pertanian nanas. Konsep ini menciptakan siklus yang efisien: serat nanas diolah menjadi pakan burung puyuh, limbah nanas diberikan kepada magot, dan magot tersebut menjadi pakan tambahan untuk burung puyuh. Kotoran burung puyuh juga dimanfaatkan sebagai pupuk organik untuk tanaman nanas. Telur puyuh dan nanas yang dihasilkan nantinya akan disumbangkan ke posyandu setempat untuk mendukung pencegahan stunting.
Sebagai bagian dari bantuan fisik, Injourney Bandara Internasional Supadio juga telah menyediakan berbagai fasilitas, antara lain kandang dan bibit burung puyuh, kandang untuk budidaya magot, mesin pakan, serta kacamata untuk 70 murid SMP Negeri 3 Sungai Raya. Program ini diharapkan dapat menciptakan dampak positif bagi masyarakat sekitar, meningkatkan ketahanan pangan, serta mendukung pembangunan yang berkelanjutan di Kabupaten Kubu Raya.