
Kunjungan ke Dinas Kesehatan pada tanggal 15 Januari 2025 membuka banyak peluang dalam penjaringan inovasi pelayanan publik di bidang kesehatan. Salah satu inovasi yang menonjol adalah e-Puskesmas, sebuah sistem digital yang mempermudah pelayanan kesehatan. Melalui e-Puskesmas, masyarakat cukup mengurus kebutuhan layanan di loket tanpa perlu berpindah-pindah ke bagian lain, menjadikannya lebih efisien dibandingkan inovasi sebelumnya seperti SALJU (Selasa Jumat Terpadu). Namun, pengajuan inovasi ini masih terkendala belum adanya SK resmi untuk Tahun 2025. Dinas disarankan untuk segera melengkapi regulasi tersebut agar dapat diajukan secara formal sebagai inovasi daerah.
Meski demikian, inovasi SALJU tetap bisa dipertahankan dengan pembaruan konsep. Data yang sebelumnya terpisah kini telah terkoneksi dalam e-Puskesmas, sehingga SALJU dapat diarahkan untuk memperkuat sinergi antar program layanan kesehatan. Selain itu, aplikasi SIMODUS juga menjadi sorotan sebagai alat monitoring capaian IKU pegawai, dengan metode perekaman rutin setiap bulan, mendukung efisiensi pengawasan kinerja internal. Dari Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas), muncul sejumlah inovasi lokal seperti GENTAMA yang sudah diimplementasikan di pustu dan polindes sebagai bentuk layanan kepada ibu hamil. Ada juga GERAMAS (Gelora Emas) dan SELIRA (Serapan Limbah Rumah Tangga), sebuah program lima pilar berbasis rumah tangga yang menggunakan penjernih air alami, sangat relevan dalam peningkatan kualitas lingkungan hidup dan kesehatan masyarakat.