
Dalam rangka meningkatkan sinergi antara pemerintah daerah dan pihak swasta dalam bidang lingkungan hidup dan kehutanan, Tim Bappedalitbang Kabupaten Kubu Raya melaksanakan kunjungan kerja ke PT BIOS (Sumitomo Group). Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh gambaran terkait pengelolaan hutan, konservasi ekosistem mangrove, serta transformasi bisnis yang dilakukan oleh PT BIOS dari industri arang menjadi perusahaan multi-usaha kehutanan yang berorientasi pada keberlanjutan.
PT BIOS awalnya dikenal sebagai perusahaan yang bergerak di bidang produksi arang (charcoal). Namun seiring dengan perkembangan waktu dan meningkatnya kesadaran terhadap pentingnya pelestarian lingkungan, PT BIOS melakukan transformasi usaha menjadi multi-usaha kehutanan yang mencakup:
• Konservasi dan rehabilitasi ekosistem mangrove,
• Pengelolaan hutan lestari,
• Penelitian dan pengembangan biodiversitas,
• Edukasi lingkungan kepada masyarakat dan pelajar.

Transformasi ini juga didukung oleh prinsip keberlanjutan (sustainability) yang sejalan dengan komitmen grup induknya, Sumitomo Group, terhadap pembangunan hijau dan rendah karbon.
Salah satu kegiatan unggulan PT BIOS saat ini adalah pengembangan arboretum mangrove seluas beberapa hektar di kawasan konsesinya. Arboretum ini menjadi pusat koleksi berbagai spesies mangrove, termasuk jenis-jenis langka dan endemik Kalimantan Barat seperti Bruguiera hainesii
Beberapa poin penting dari arboretum ini:
• Terdapat beragam spesies mangrove, mulai dari Rhizophora, Bruguiera, Avicennia, hingga jenis langka seperti Sonneratia caseolaris dan Bruguiera hainesii
• Arboretum difungsikan sebagai pusat edukasi dan penelitian bagi mahasiswa, peneliti, serta masyarakat sekitar.
• Kegiatan pembibitan dan penanaman kembali (replanting) dilakukan secara berkala untuk mendukung rehabilitasi kawasan pesisir.
Selain arboretum, PT BIOS juga menjalankan berbagai aktivitas yang berorientasi pada keberlanjutan, antara lain:
1. Produksi bahan bakar biomassa dan kompos organik dari limbah kehutanan.
2. Pengelolaan hutan berbasis masyarakat, melibatkan warga sekitar dalam kegiatan pembibitan, penanaman, dan pemeliharaan tanaman.
3. Program “Go Green” edukatif, seperti yang ditunjukkan dalam kegiatan lapangan bersama tim Bappedalitbang, di mana para peserta diperkenalkan pada berbagai jenis tanaman dan manfaat ekologisnya.
4. Pemantauan kualitas ekosistem hutan dan mangrove menggunakan metode ilmiah dan teknologi sederhana.
5. Kerjasama riset dan CSR dengan perguruan tinggi serta pemerintah daerah dalam bidang konservasi dan inovasi hijau.

Berdasarkan hasil kunjungan, tim Bappedalitbang mencatat beberapa temuan positif:
• Pengelolaan lingkungan oleh PT BIOS menunjukkan komitmen nyata terhadap prinsip keberlanjutan.
• Arboretum mangrove dikelola dengan baik dan menjadi contoh praktik konservasi yang dapat direplikasi di wilayah lain.
• Kegiatan edukasi lingkungan kepada pengunjung dan masyarakat menunjukkan aspek pemberdayaan dan transfer pengetahuan yang kuat.
• PT BIOS aktif mengembangkan kemitraan multi-pihak untuk mendukung pelestarian ekosistem pesisir.