Image

Pontianak - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya mengikuti kegiatan High Level Meeting (HLM) Penghapusan Kemiskinan Ekstrem dan Percepatan Penurunan Stunting yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kalbar di Hotel Mercure Pontianak, Rabu (21/2/2024).

Pertemuan dibuka oleh Pj. Gubernur Kalimantan Barat Harisson dan dihadiri oleh para pemangku kepentingan utama, termasuk para pejabat pemerintah kabupaten/kota, provinsi, dan instansi vertikal maupun BUMN/BUMD.  

Pertemuan memfokuskan penghapusan kemiskinan ekstrem dan percepatan penurunan stunting di seluruh wilayah Kalbar.

Dalam pembukaannya, Pj Gubernur Kalimantan Barat Harisson, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mencapai tujuan bersama mengurangi kemiskinan ekstrem dan menangani masalah stunting. 

"Validasi data memang sangat diperlukan, terutama penduduk yang masuk dalam kategori miskin ektrem. Apalagi data yang digunakan saat ini ada dua jenis yakni Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) yang dikeluarkan oleh Menko PMK.

Terkait penanganan stunting Harisson menyebut, masyarakat perlu diberikan pengetahuan tentang gizi dan pola makan sehat melalui pentingnya pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang bergizi, khususnya protein hewani selama 3 bulan.

Pada Pertemuan Tingkat tinggi tersebut, masing-masing bupati walikota menyampaikan progres, capaian, kendala dan hambatan pada pelaksanaan program pengentasan kemiskinan ektrem maupun percepatan penurunan stunting di daerahnya.

Permasalahan Kabupaten Kubu Raya utama yang menjadi kendala terkait penghapusan kemiskinan ekstrem yaitu tingginya angka pengangguran serta masih terdapatnya data yang tidak tepat sasaran dalam penyaluran bantuan sosial. Sementara kendala yang dihadapi dalam percepatan penurunan stunting yaitu koordinasi lintas sektor yang masih lemah serta rendahnya pola asuh terkait cakupan kehadiran di posyandu, imunisasi dasar lengkap dan pemberian MP-ASI dini.